Review Buku : “Bulan”

tumblr_inline_njudj5T9Ik1qb7t48

Sesuai janji saya beberapa minggu lalu, saya bakal review buku kedua Tere Liye serial lanjutan dari buku pertama BUMI. Buku kedua ini baru dirilis pada bulan Maret 2015. Saat melihat di Gramedia, sudah terpampang buku BULAN,tanpa mikir lagi langsung ambil deh tu buku. Soalnya udah penasaran banget dengan kelanjutan petualangan Raib, Seli dan Ali. Saya berekspetasi petualangan mereka bertiga akan berlanjut di Klan Bulan kembali, karena judul buku ini adalah BULAN. Tapi ternyata saya salah, mereka berpetualang di Klan Matahari, asal tempat Seli berasal.

Setelah petualangan yang dialami oleh Raib, Seli dan Ali di Klan Bulan, mereka kembali ke Klan Bumi dan menjalani kehidupannya seperti biasa. Miss Selena masih tetap berada di Klan Bulan bersama Av untuk mencari jalan agar Tamus tidak bisa kembali. Seperti biasanya, Ali masih penasaran mengapa Miss Selena meninggalkan mereka terlalu lama tanpa berita apapun. Sama halnya dengan Raib dan Seli yang terus bertanya-tanya kemanakah Miss Selena dan pertanyaan yang Raib ingin sekali ia tanyakan yaitu siapakah orang tua kandung Raib. Miss Selena akhirnya kembali ke sekolah menjelang ujian semester dan mengajak mereke bertiga untuk ke Klan Matahari, kampung halaman Seli untuk membina hubungan antara Klan Matahari dan Klan Bulan.  Libur semester pun tiba, dan mereka akan berangkat ke Klan Matahari bersama Miss Selana, Av dan Ily.

Mereka tiba di Klan Matahari dengan sambutan yang luar biasa dari masyarakat Klan Matahari. Klan Matahari adalah masyarakat yang sangat modern dengan teknologi-teknologi yang mereka miliki. Penyambutan mereka bersamaan dengan Festival Bunga Matahari yaitu sebuah kompetisi dengan peserta pemuda-pemuda terbaik Klan Matahari yang akan mencari dimanakah letak bunga matahari yang pertama kali akan mekar. Ily, Raib, Seli dan Ali secara tiba-tiba dimasukkan ke dalam salah satu peserta kompetisi Festival Bunga Matahari. Av dan Miss Selena merasa tidak setuju karena kompetisi ini terkenal sangat berbahaya. Namun, demi terciptanya hubungan yang baik antara Klan Bulan dan Klan Matahari maka akhirnya mereka menyetujui hal tersebut. Petualangan mereka berlangsung selama 9 hari untuk mencari dimanakah letak bunga matahari pertama kali akan mekar. Petunjuk mengenai letak bunga matahari akan disampaikan dengan kejadian-kejadian yang hanya dibaca oleh peserta tertentu saja salah satunya Raib yang mampu membaca keadaan alam. Berbagai rintangan besar dialami oleh 10 grup peserta kompetisi. Grup Raib pun sempat dicurangi oleh salah satu kelompok. Apakah kelompok Raib berhasil menang? Kalian bisa langsung membaca buku ini, yang pasti akan ada suatu pertempuran dalam cerita ini dan salah satu dari peserta akan meninggal. Siapakah dia?

Totally, saya suka dengan kelanjutan buku ini. Beberapa saya baca review dari para pembaca bahwa buku ini kurang greget. Lain halnya dengan saya, saya merasa adrenalin saya ikut terpacu saat membaca petualangan mereka selama 9 hari, apalagi saat pertempuran. Deskripsi mengneai petunjuk-petunjuk saat kompetisi, latar tempat dan alur ceritanya begitu menarik bagi saya. Semalaman saya habiskan waktu saya terlena saat membaca petualangan ini. Saya terus membayangkan bagaimana tempatnya, tokoh-tokohnya dan keadaan yang terjadi saat petualangan berlangsung. Bayangan saya langsung menuju film Maze Runner dan Harry Potter and Goblet of Fire.  Pastinya keren sekali apabila imajinasi-imajinasi ini mampu divisualisasikan dengan baik. Awesome. Selain alur cerita, deskripsi tempat dan detail dari setiap kejadian yang saya kagumi. Saya juga mengagumi bagaimana si Penulis memberikan nama-nama dalam setiap tokoh yang ada di buku ini salah satunya nama Sana-Tara-Bata III salah satu ketua kompetisi Festival Bunga Matahari.  Nama yang begitu unik. Pastinya buku ini recomended untuk dibaca. Seperti biasa, Tere Liye pasti menyisipkan serangkaian kalimat yang mengandung makna yang dalam. Salah satunya adalah :

Sungguh ada banyak hal di dunia ini yang bisa jadi kita susah payah menggapainya, memaksa ingin memilikinya, ternyata kuncinya dekat sekali : cukup dilepaskan, maka dia datang sendiri. Ada banyak masalah di dunia ini yang bisa jadi kita mati-matian menyelesaikannya, susah sekali jalan keluarnya, ternyata cukup diselesaikan dengan ketulusan, dan jalan keluar atas masalah itu hadir seketika.

Saya semakin penasaran dengan buku ketiga yaitu Matahari yang akan release pada tahun depan. Hwaaa,,masih lama yak

#review #buku #bulan #tereliye #dramaga-bogor #jawabarat #19.27p.m

2 pemikiran pada “Review Buku : “Bulan”

  1. Masih berusaha detox dari bukunya Tere Liye nih saya. Hahaha. Lagian belom lengkap ya. Ntar saya bacanya kalo dah terbit semua. Makasih Mbak reviewnya yaa..

Tinggalkan komentar